HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI
LAPORAN
Diajukan Untuk
Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Uji Kompetensi
Jurusan
Administrasi Perkantoran
DISUSUN OLEH :
RAMDANI 1009 1070
JURUSAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
BIDANG KEAHLIAN
BISNIS MANAJEMEN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUANSA
MANGUNREJA
TASIKMALAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tuntutan DU/DI terhadap
keberadaan produk SMK khususnya Kelompok Bisnis dan Manajemen
dewasa ini setiap saat semakin meningkat
teutama hal yang berkaitan dengan kwalitas dan kemampuan lulusan dalam
persaingan bebas di pasar-pasar yang ada sekarang ini. Guna mengembangkan
SDM hasil tamatan SMK agar dapat
diserap dilapangan kerja, harus
melaksanakan studi banding antara
teori di sekolah dengan praktek di lapangan.
Untuk
mewujudkan kegiatan tesebut maka para
siswa dituntut melaksanakan praktek
kerja di lapangan sehingga apa yang di dapat
di sekolah dapat direalisasikan melalui
sikap dan divisualisasikan di dunia kerja sehingga harapan untuk berkompetensi di pasar bebas juga pasar kerja tidak ketinggalan dan
pengangguran dapat di tekan.
Praktek Kerja
Industri merupakan suatu kegiatan model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di mana
para siswa melaksanakan kegiatan pendidikan teori di sekolah
dan prakek di Dunia Usaha dan
Instansi, untuk memperoleh pengalaman
langsung di dunia kerja.
1.2 Pengertian
Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan
oleh Peserta Didik Sekolah Kejuruan, mencakup pengalaman kerja dan tugas lain
yang sesuai dengan program keahliannya masing-masing.
Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan oleh SMK Periwatas, selain tercantum
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Tahun 2006, yang harus
dilaksanakan pada semester IV, tidak diartikan secara terbatas, sebagai latihan
saja.
Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) dimulai dengan pengenalan medan dan pembentukan
keterampilan terbatas, sehingga secara sepenuhnya Peserta Didik dapat berdiri
sendiri.
1.3 Tujuan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ditunjukan untuk
membentuk agar memiliki proposionalitas kerja antara lain:
1.
Meningkatkan,
memperluas, dan menetapkan keterampilan membentuk kemampuan Peserta Didik
sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian
dan disiplin ilmunya.
2.
Menumbuh kembangkan
dan memanfaatkan propesional keja yang diperlihatkan Peserta Didik untuk
memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya.
3.
Meningkatkan pengenalan
Peserta Didik pada aspek-aspek usaha yang potensial dengan lapangan kerja
antara lain : struktur organisasi usaha, asosiasi usaha, jenjang karir dan
menengah usaha.
4.
Memberikan
kesempatan kepada Peserta Didik untuk memasyarakatkan diri pada sesuatu atau
iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai pekerja penerima upah
maupun sebagai pekerja mandiri, terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5.
Meningkatkan,
memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari lapangan ke
sekolah dan sebaliknya.
6.
Memperoleh masukan
dan umpan balik untuk memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan
kejuruan.
7.
Menjalin kerja sama
dengan dunia usaha secara institusional untuk memberi peluang masuk dan
ditetapkannya alumni.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin
dicapai adalah terbentuknya yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan
nilai dan sikap serta pola tingkah laku yamg diperlukan bagi propesinya serta
cakap dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan menejemen baik di sekolah maupun
diluar sekolah.
1.5 Dasar
Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) wajib diikuti oleh setiap Peserta Didik yang ada di
lingkungan SMK Periwatas dengan berpedoman:
1.
Kebijakan
pemerintah yang tertuang pada Garis-garis Besar Haluan Negara, bahwa tujuan
Pendidikan Menengah Kejuruan adalah menghasilkan manusia pembangunan yang mampu
berperan dalan sektor pembangunan.
2.
Sadar akan
terdapatnya saling ketergantungan yang tak dapat dihindari antara pendidikan
menengah kejuruan di suatu pihak dan dunia kerja di pihak lain.
3.
Misi pembangunan,
manusia yang mampu berperan sebagai tenaga terampil tingkat menengah yang layak
kerja secara sistematis dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
berbagai Program Keahlian dalam KTSP SMK Tahun 2006 serangkaian mata pelajaran
program keahlian yang mendukung tercapainya tujuan suatu program keahlian
dilaksanakan dalam waktu dan jumlah kredit yang memadai, sebagaimana tertera
dalam struktur program keahlian yang bersangkutan.
§ KERANGKA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dalam penyusunan laporan ini kami
akan mengajukan masalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pengertian
1.3 Tujuan
1.4 Sasaran
1.5 Dasar
BAB II URAIAN
UMUM
2.1Sejarah Institusi
2.2 Struktur Organisasi
2.3 Kepegawaian
BAB III URAIAN
KHUSUS
3.1 Uraian Teoritas
3.2 Persiapan kerja
3.3 Proses Kerja
3.4 Pembahasan
3.5 Admnistrasi Kantor
BAB IV PEMBAHASAN LAPORAN KEGIATAN
4.1 Persiapan
4.2 Pelaksanaan
4.3 Hasil-hasil yang diperoleh
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
URAIAN UMUM
2.1 Sejarah institusi
Dimulai
pada abad ke VII sampai abad ke XII di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten
Tasikmalaya, diketahui adanya suatu bentuk Pemerintahan Kebataraan dengan pusat
pemerintahannya di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja
(dari Kerajaan Galuh)atau dengan kata lain raja baru dianggap syah bila
mendapat persetujuan Batara yang bertahta di Galunggung. Batara atau sesepuh
yang memerintah pada masa abad tersebut adalah sang Batara Semplakwaja, Batara
Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batara Hyang yang pada
masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kerbataraan menjadi
kerajaan.
Kerajaan
ini bernama kerajaan Galunggung yang berdiri pada tanggal 13 Bhadrapada 1033
Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang,
berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang,
Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya. Dari Sang Batari inilah
mengemuka ajarannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakandang Karesian.
Ajarannya ini masih dijadikan ajaran resmi pada jaman Prabu Siliwangi (1482-1521
M ) yang bertahta di Pakuan Pajajaran .
Periode
selanjutnya adalah periode pemerintahan di Sukakaerta dengan Ibukota di Dayeuh
Tengah (Sekarang termasuk dalam Kecamatan Salopa, Tasikmalaya) yang merupakan
salah satu daerah bawahan dari Kerajaan Pajajaran. Penguasa pertama adalah Sri
Gading Anteg yang masa hidupnya sejaman dengan Prabu Siliwangi. Dalam Sukakerta
sebagai penerus tahta diperkirakan sejaman dengan Prabu Surawisesa (1521-1535
M) Raja Pajajaran yang mrnggantikan Prabu Siliwangi.
Pada
masa pemerintahan Prabu Surawisesa kedudukan Pajajaran sudah mulai terdesak
oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh Cirebon dan Demak. Sunan
Gunung Jati sejak tahun 1528 berkeliling keseluruh wilayah tanah Sunda untuk
mengajarkan Agama Islam .
Periode
selanjutnya adalah pemerintah di Sukapura yang didahului oleh masa pergolakan
di Wilayah Priangan yang berlangsung kurang lebih 10 Tahun, munculnya
pergolakan ini sebagai akibat persaingan tiga kekuatan besar di pulau jawa pada
awal abad XVII Masehi : Mataram, Banten , dan VOC yang berkedudukan di Batavia.
Wirawngsa sebagai penguasa Sukakerta kemudian diangkat menjadi Bupati Daerah
Sukapura, dengan gelar Wiradadaha I, Sebagai hadiah dari Sultan Agung Mataram
atas jasa-jasanya membasmi pemberontakan Dipati Ukur. Ibukota negeri yang
awalnya di Dayeuh Tengah, kemudian dipindah ke Leuwiloa Sukaraja dan ”Negara”
disebut “Sukapura”.
Pada
masa Pemerintahan R.T. Surialaga (1813-1814) Ibukota Kabupaten Sukapura
dipindahkan ke Tasikmalaya. Kemudian pada masa Pemerintahan Wiradadaha VIII
Ibukota dipindahkan ke Manonjaya (1832). Perpindahan Ibukota ini dengan alasan
untuk pemperkuat Benteng-benteng pertahanan Belanda dalam menghadapi
Diponegoro. Pada tanggal 1 Oktober 1901 Ibukota Sukapura dipindahkan kembali ke
Tasikmalaya. Latar belakang ini cenderung berdasarkan alasan ekonomis bagi
kepentingan Belanda. Pada waktu itu daerah Galunggung yang subur menjadi
penghasil kopi dan nila. Sebelum di ekspor melalui Batavia telebih dahulu
dikumpulkan di suatu tempat, biasanya di Ibukota. Letak Manonjaya kurang
memenuhi untuk dijadikan tempat pengumpulan hasil-hasil perkebunan yang ada di
Galunggung.
Nama
Kabupaten Sukapura pada tahun 1913 diganti namanya jadi Kabupaten Tasikmalaya
dengan R.A.A Wiratanuningrat (1908-1937) sebagai Bupatinya. Tanggal 21 Agustus
1111 Masehi dijadikan Hari Jadi Tasikmalaya berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang
yang dibuat sebagai tanda ucapan pentasbihan atau penobatan Batari Hyang
sebagai penguasa di Galunggung. Pada masa pemerintahan Dalem Aria (R.A.A Prawira
Adiningrat), Bupati pertama Tasikmalaya, Kabupaten Sukapura menjadi perubahan
yaitu : Peluasan Wilayah. Sebelum diubah nama Kabupaten Tasikmalaya, nama
Kabupaten dahulu ialah Kabupaten Sukapura yang dikepalai oleh seorang Bupati
berkedudukan di Tasikmalaya. Sedangkan masa pemerintahaan R.A.A Wiratanuningrat
(Bupati Sukapura XIV) peraturan disertai dan peraturan otonomi daerah
pemerintah jajahan Hindia Belanda mulai dijalankan di Tasikmalaya dan pada
tahun 1931 Kabupaten Sukapura diubah namanya menjadi Kabupaten Tasikmalaya.
Wilayah
Kabupaten Sukapura pada waktu itu setelah digabungkan satu sama lain menjadi 10
distrik, yang Bupatinya dijabat oleh R.A.A Wiratanuningrat, pada masa Beliau
Tasikmalaya meningkat kearah kemajuan disegala bidang. Pada waktu itu
pemerintahan Jepang, pemerintah di Kabupaten Tasikmalaya tidak mengalami
perubahan yang prinsipil. Pemerintah berjalan merupakan dari sebelumnya, bahwa
pada pemerintahan Jepang di Singaparna tepatnya di Sukamanah terjadi perlawanan
rakyat terhadap pemerintahan Jepang yang dipimpin oleh KH.Zaenal Mustopa pada
tanggal 25 Pebruari 1944.
·
PERISTIWA PENTING
Dalam perjalanannya Tasikmalaya
mencatat beberapa peristiwa penting bersejarah antara lain:
1.
Pemberontakan
melawan penjajahan Jepang yang dipimpin oleh KH. Zaenal Mustopa di Singaparna.
2.
Peluncuran senjata
KOMPETAI oleh para pemuda.
3.
Penerbangan pertama
dengan pesawat terbang yang menggunakan bendera Merah Putih dari Pangkalan
Udara Cibeureum dilakukan oleh Pilot Adi Sutjipto dan Basyir Surya.
4.
Lahirnya Divisi
Siliwangi.
5.
Pemberangkatan
hijrah ke Yogyakarta.
6.
Pusat pemerintahan Jawa Barat dipengungsian di
Cipicung Culamega.
7.
Kongres pertama
Koperasi Indonesia yang melahirkan Hari Koperasi 12 Juli.
8.
Lahirnya konsep
pertahanan keamanan rakyat semesta (HANKAMRATA).
Selain itu ada beberapa
peristiwa penting yang patut diketahui antara lain :
1.
Peristiwa
meledaknya pabrik mesiu DAHANA tanggal 5 Maret 1976.
2.
Meletusnya Gunung
Galunggung tanggal 5 April 1982.
3.
Penganugrahan
PARASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA pada akhir pelita IV tahun 1989.
4.
Sebagai tuan rumah
penyelenggaraan kegiatan pertanian, koperasi dan Keluarga Berencana (PERTASI
KENCANA) Tingkat Nasional tahun 1994.
5.
Terjadinya
kerusuhan 26 Desember 1996 yang dikenal dengan peristiwa Desember Kelabu.
6.
Sebagai tuan rumah
penyelenggaraan kegiatan pertemuan petani se Indonesia dan Asia Tenggara
(PETAS) Tingkat Nasional tahun 2002.
Prestasi baik ditingkat Nasional maupun Internasional,
antara lain : Solihin, Susi Susanti, Lidya Jaelawijaya, Lamting dibidang
olahraga, Abdul Rodjak dan Mak Eroh sebagai perintis lingkungan hidup yang
telah mendapatkan penghargaan Kalpataru, dan sejumlah 8 orang pengrajin yang
berhasil memperoleh penghargaan Upakarti, prestasi dibidang MTQ, serta prestasi
lainnya dibidang kesenian, Tasikmalaya telah pula melahirkan seniman-seniman
tingkat Nasional.
2.2 STRUKTUR
ORGANISASI
2.3. KEPEGAWAIAN
Bagian Perekonomian dan
Penanaman Modal merupakan suatu bagian yang menangani kepentingan masyrakat
agar terpenuhi dengan baik.
Fungsi dan
Tugas Bagian
1. Kepala Bagian
Perekonomian dan Penanaman Modal
Tugas-tugasnya adalah :
a)
Menandatangani
surat masuk, surat keluar dan surat-surat lainnya seperti surat tugas.
b)
Menghadiri rapat
yang bersangkutan.
c)
Mengawasi dan
mengarahkan cara kerja anggota yang bersangkutan.
d) Bertanggung jawab terhadap anggota dan hasil kerjanya.
2. Kasubag I
Tugas-tugasnya adalah:
a) Menangani masalah ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA).
b) Membuat laporan mengenai ekonomi dan Sumber Daya Alam
(SDA).
c) Mengelola Sumber Daya Alam dengan baik.
3. Kasubag II
Tugas-tugasnya adalah:
a) Menangani masalah ekonomi dan BUMD (Badan Usaha Milik
Daerah).
b) Menangani masalah pengembangan jasa dan masalah
lainnya yang bersangkutan seperti memanfaatkan keahlian yang ada.
4.
Kasubag III
Tugas-tugasnya
adalah:
a) Menangani hal-hal yang menyangkut modal seperti
pengajuan proposal untuk dana pembangunan.
b) Menangani masalah pengadaan modal dalam suatu
Kabupaten di Daerah.
5. Pelaksana
Tugas-tugasnya adalah membantu dan melancarkan
tugas-tugas para Kasubag di Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal.
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1 Uraian
Teoritas
Secara
rinci pengetahuan yang di terima di bangku sekolah ada perbedaan dengan
pekerjaan kantor. Di sekolah yang Peserta Preaktek yang harus di pahami adalah
bidang keahlian Bisnis dan Manajemen hanya pada Jurusan Administrasi
Perkantoran saja, sedangkan dalam pelaksanaannya kita memegang kegiatan lain
walaupun tidak terlalu jauh dari jurusan, karena dalam kegiatannya masih
bergandengan dengan keuangan, yaitu masalah bantuan.
Dan
dari hal itu, Peserta khususnya kami harus dapat memahami bahkan mendalami
bidang yang lainnya, dan akhirnya kami juga mampu memahami dan menambah sedikit
keahlian selain pada yang diterapkan dibangku sekolah.
Dalam
hal ini, penyusun berusaha menguraikan yang kami peroleh dari pelajaran
dibangku sekolah dan pelaksanaannya di dunia kerja selama lebih dari 4 bulan di
SETDA Kab. Tasikmalaya Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal.
a. Kompetensi Peserta PRAKERIN
Kompetensi Pesrta PRAKERIN dalam Praktek juga masih terdapat dalam
jurusan khususnya Administrasi Perkantoran, seperti halnya pencatatan transaksi
dalam jurnal dan posting, dan dalam dunia kantor dikaitkan dengan pencatatan
bantuan yang akan diajukan kepada hal yang dituju dana pengajuan.
Untuk menghindari kesalahan, pencatatan selain dicatat dalam buku besar
yang dipegang oleh Sekretaris, juga dibuat oleh setiap masing-masing bidang,
sesuai dengan urutan tanggal masuknya pengajuan.
b.
Jenis Pekerjaan
Dalam
pelaksanaan Praktek penyusun ditempatkan diberbagai bidang, sehingga pekerjaan
yang diberikan kepada penulis beragam, yaitu:
·
Sekretaris
·
Unit Kerja SUB Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal
·
SUB Bagian Bina Program
·
SUB Bagian Pemerintah
3.2 Persiapan
Kerja
Persiapan
kerja yang dilakukan Peserta PRAKERIN sama dengan apa yang dilakukan oleh
Karyawan Karyawati yaitu setiap hari masuk pada pukul 07.15 WIB dan pulang
pukul 15.00 WIB dan diharuskan ikut melaksanakan Apel Pagi.
3.3 Proses
Kerja
Dalam
melaksanakan kegiatan, pertama diberi pengarahan dan bimbingan oleh Pembimbing
tentang tahapan kerja, lingkungan kerja dan penempatan kerja dalam kegiatan
tempat yang telah diberikan, kami diberikan arahan tentang pekerjaan yang harus
dilakukan sesuai dengan SUB bagian yang ditempati. Dikarenakan ada perbedaan
dalam setiap SUB Bagian, maka pada minggu-minggu pertama kami bekerja kami
melakukan Shiff tempat, agar kami dapat mengetahui tidak hanya satu SUB bagian
yang di sana.
3.4 Pembahasan
Bagian
Perekonomian dan Penanaman Modal adalah suatu bagian yang menangani kepentingan
masyrakat dan menangani surat-surat dari beberapa Instansi yang terkait.
Terutama dibagian TU di Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal dan yang kami
lakukan selama PRAKERIN di SETDA yaitu mencatat hal-hal sebagai berikut :
1.
Surat Masuk
Adalah surat yang ditujukan ke
Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal dan Instansi lain. Surat masuk dicatat
oleh TU dan surat masuk tersebut diterima TU dari Kepala Asisten Perekonomian
dan Pembangunan (ASDA II) atau dari bagian-bagian Instansi terkait untuk
diserahkan kepada Kepala Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal.
Sebelum surat masuk diserahkan
kepada Kepala Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal, terlebih dahulu surat
masuk tersebut dicatat ke dalam buku agenda, untuk mencatat Tanggal/Nomor
Surat, Perihal dan Asal Surat kemudian disusul Kartu Disposisi dan Surat Masuk
tersebut diteruskan kepada pihak yang dituju.
2.
Undangan
Adalah surat yang berisi
perihal, tempat dan waktu yang akan di bahas dalam suatu rapat yang telah
disebutkan dalam undangan. Undangan yang ditunjukan kepada Kepala Bagian
Perekonomian dan Penanaman Modal, terlebih dahulu dicatat dalam buku undangan
guna untuk mencatat hari, tanggal waktu dan tempat kegiatan tersebut
berlangsung, mencatat asal surat tersebut. Kemudian diberi kartu disposisi dan
diteruskan kepada pihak yang dituju atau pihak yang dimaksud.
3.
Kartu
Disposisi
Adalah kartu yang digunakan
untuk mencatat nomor index, asal surat, perihal yang terdapat pada surat
setelah surat tersebut dicatat dalam agenda atau undangan. Kemudian dalam kartu
disposisi juga ditulis kepihak mana surat tersebut akan diteruskan atau
ditujukan.
4.
Surat Keluar
Adalah surat yang dibuat oleh
Bagian Perekonomian itu sendiri untuk ditujukan kepada bagian-bagian atau Instansi-instansi
lain yang dituju. Sebelum surat tersebut diserahkan pada Instansi lain, kami
membuat surat tersebut menjadi rangkap dua. Rangkap yang pertama diserahkan
kepada bagian Arsip untuk meminta surat keluar kemudian sebelum surat tersebut
diserahkan kepada bagian-bagian atau Instansi terkait, maka terlebih dahulu
tulis surat tersebut kedalam buku ekspedisi, kemudian surat tersebut dapat
langsung diserahkan kepada bagian-bagian atau Instansi yang dituju sesuai
dengan tujuan surat tersebut.
5.
Buku Ekspedisi
Adalah buku yang digunakan
untuk mencatat tanggal pembuatan surat keluar, nomor surat keluar dan perihal
yang terdapat pada surat keluar tersebut. Selain itu, buku ekspedisi juga
digunakan untuk mencatat nama tiap-tiap bagian Instansi sesuai dengan tujuan
surat tersebut sebagai tanda terima bahwa surat yang dikeluarkan sudah diterima
oleh bagian-bagian atau Instansi yang dituju.
3.5 Admnistrasi
Kantor
1. Surat Masuk
Terdiri dari:
a.
Agenda
Didalam agenda terdapat:
· Tanggal/Nomor Surat
Tanggal Surat berfungsi untuk mengetahui kapan surat
itu dibuat, dan Nomor Surat berfungsi untuk mengetahui urutan berapa surat
tersebut dibuat dan untuk mengetahui perihal mengenai apa yang terdapat pada
surat tersebut.
· Asal Surat
Berfungsi untuk mengetahui Instansi atau lembaga mana
yang membuat surat tersebut.
· Perihal
Berfungsi untuk mengetahui sesuatu atau masalah yang
akan di bahas dalam pertemuan yang bersangkutan.
·
Disposisi
Berfungsi sebagai sarana untuk memberikan informasi
kepada atasan dan memberikan perintah dari atasan kepada bawahan mengenai surat
tersebut.
b.
Undangan
Di dalam Undangan terdapat :
· Nomor Urut
Berfungsi untuk mengetahui urutan surat tersebut agar
surat terlihat sistematis.
·
Hari/Tanggal
Berfungsi untuk mencatat hari apa dan tanggal berapa
acara diadakan atau kapan acara tersebut diselenggarakan.
·
Waktu
Berfungsi untuk mengetahui pukul berapa acara tersebut
diselenggarakan.
· Uraian
Berfungsi untuk mengetahui tentang hal yang akan
dibahas dalam rapat atau acara tersebut.
·
Tempat
Berfungsi untuk mengetahui dimana acara tersebut
berlangsung.
·
Asal Surat
Berfungsi untuk mengetahui Instansi/Lembaga yang
mengirim surat tersebut
· Disposisi
Berfungsi sebagai sarana untuk memberikan informasi
kepada atasan dan memberikan perintah kepada bawahan.
2.
Surat Keluar
Adalah semua jenis surat yang dikeluarkan dari kepala bagian
untuk diberikan kepada Staf-staf yang di maksud atau Instansi yang dituju.
Surat Keluar terdiri dari:
a.
Nota Dinas
Berfungsi untuk memberi nomor
pada surat yang akan dikeluarkan, dan sebagai bukti surat keluar pada bagian
yang bersangkutan.
b.
Undangan
Berfungsi untuk mencatat jadwal rapat atau kegiatan
yang akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sudah ditentukan.
c.
Agenda
Berfungsi untuk mencatat berbagai macam surat selain
surat undangan.
d. Kartu Disposisi
Berfungsi sebagai sarana untuk
memberikan informasi kepada atasan dan memberikan perintah atau petunjuk dari
atasan kepada bawahan mengenai penanganan naskah yang diberikan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
LAPORAN KEGIATAN
4.1 PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan PRAKERIN
di Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya Bagian Perekonomian dan Penanaman
Modal maka penyusun terlebih dahulu mempersiapkan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan. Adapun uraian persiapan kerja tersebut sebagai berikut :
1.
Persiapan mental
dalam upaya melaksanakan Orietansi, Observasi dan Adaptasi di lingkungan Kerja Negeri Tasikmalaya.
2.
Persiapan fisik
selama PRAKERIN penyusun senantiasa menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
3.
Mengetahui tata
tertib dan ketentuan-ketentuan yang berlaku pada bagian SETDA Kabupaten
Tasikmalaya serta menerima penghargaan baik dari pimpinan maupun dari pembimbing. Dengan adanya
persiapan diatas maka diharapkan dalam pelaksanaan kerja penyusun tidak terlalu
mengalami kesulitan.
4.2 PELAKSANAAN
Seluruh siswa yang mengikuti
PRAKERIN harus melaksanakan segala kegiatan kantor yang dalam pelaksanaannya
dibutuhkan ketelitian, keterampilan dari siswa itu sendiri tanpa harus ada instruksi, agar pelaksanaan PRAKERIN
dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Selain melaksanakan tugas
kegiatan kesekretarisan siswa harus
melaksanakan tata tertib yang ada di instansi tempat pelaksanaan PRAKERIN.
Pelaksanaan kesekretarisan
dilaksanakan seluruh siswa harus betul-betul ditanggung jawabkan, karena
seorang sekretaris selain harus bisa mempertanggung jawabkan yang telah
dilaksanakan, juga harus cekatan dalam memperbaiki jika ada suatu kesalahan.
Agar segala sesuatu yang telah kami laksanakan dapat diterima oleh seluruh
karyawan instansi.
Dalam pelaksaan kegiatan
pelaksaan PRAKERIN yang telah kami laksanakan selama jangka waktu kurang lebih
4 bulan di Sekretariat Daerah Kabupaten diantaranya:
1.
Memasukan surat
masuk ke dalan buku Agenda dan Undangan
2.
Menyimpan surat
keluar dalam Dokumen Surat Keluar sesuai dengan Periode yang bersangkutan.
3.
Memasukan data TU
ke dalam buku Agenda TU.
4.
Mensetempel Surat.
5.
Mengatar surat
undangan ke berbagai bagian.
6.
Mengcopy Surat.
7.
Menomori Surat
Keluar .
8.
Menerima laporan
kegiatan kredit program dari PD.BPR BKPD.
9.
Mengantar Surat dan
barang ke kantor Pos.
10.
Menyinpan Surat
Keluar dalam dokumen surat keluar.
11.
Mengefax Surat ke
Ratel.
Selain melaksanakan kegiataan
kantor, kami juga senantiasa melaksanakan kedisiplinan kantor yang ditetapkan
di instansi tempat kami praktek, karena dalam suatu Organisasi baik berupa
kantor maupaun perusahaan disiplin merupakan hal yang sangat penting bagi
tercapainya tujuan kantor tersebut.
Dengan adanya disiplin kerja
pegawai dapat melaksanakan tugas pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan disetai
tanggung jawab yang tinggi. Dalam melaksanakan PRAKERIN kami selalu
mengutamakan ketelitian dalam melaksanakan tugas-tugas yang harus kami
laksanakan agar tidak terjadi kesalahan yang mungkin bisa tejadi, sehingga kami
dapat memperbaikinya kembali.
Selain mengutamakan ketelitian
dalam bekerja, kami juga senantiasa mengutamakan kerjasama diantara kami dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga seluruh tugas dapat terselesaikan dengan cepat dan tidak
memakan waktu yang lama.
Kami selalu
megerjakan tugas dengan berurutan tidak segaligus lngsung dikerjaan,
tetapi kami membagi-bagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga
tugas cepat selesai dengan lancar dan baik. Dengan mengutamakan kerjasama dan
ketelitian, akhirnnya kami dapat menyelesaikan kegiataan PRAKERIN dengan baik
dengan tidak telepas dari bimbingan seluruh kayawan/karyawati yang ada di
instansi tempat kami melaksanakan PRAKERIN
sehingga kegiatan PRAKERIN dapat
berjalan dengan baik .
4.3 Hasil-hasil
yang diperoleh
Dalam melaksanakan PRAKERIN
selama jangka waktu kurang lebih 4 bulan banyak hal yang kami peroleh baik
dalam suka maupun duka, dan kami dapat pelajaran semua yang telah kami
laksanakan sehingga pelaksanaan PRAKERIN tidak sia-sia, bahkan sebaliknya kami
mendapatkan ilmu pengetahuan tentang tata cara kegiatan kantor yang baik.
Selain mendapat ilmu pengetahuan dari kegiatan PRAKERIN kami dapat mengenal
lebih dekat dengan karyawan di lingkungan SETDA Kabupaten Tasikmalaya yang
telah memberikan pengetahuannya kepada kami yang dapat dijadikan pengalaman
jika sudah memasuki dunia kerja nanti.
Melalui kegiatan PRAKERIN kami
dapat memperaktekan apa yang telah dipelajari di sekolah. Kegiatan PRAKERIN
merupakan sarana untuk menyalurkan dan mengukur tingkat kemampuan kita sebagai
seorang sekretaris. Dengan kegiatan PRAKERIN kami bisa menambah wawasan tentang
apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang sekretaris selain melayani pimpinan
kami dapat mengetahui bahwa seorang sekretaris juga harus simple dalam bergaul
dan harus ramah tamah terhadap tamu baik itu baik itu tamu pimpinan maupun
karyawan lain . kami juga dapat mengetahui tata cara menelepon efesien yang
sangat berpengaruh terhadap nilai seorang sekretaris.
Kegiatan PRAKERIN sangat menunjang sekali
terhadap pendidikan di sekolah kejuruan, sebab dengan melaksanakan
kegiatan PRAKERIN kami dapat lebih
mematangkan ilmu pengetahuan sehingga kami dapat mengetahui hal-hal yang
bersangkutan dengan ilmu-ilmu kesekretarisan yang dapat kami ambil sebagai
pengalaman untuk persiapan kami menuju dunia usaha atau dunia kerja yang baik
lagi dan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekualitas.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setiap
perusahaan maupun Instansi tak akan luput dari perhitungan mengenai keuangan,
Administrasi dan lain-lain. Perbekalan ilmu yang diperlukan dalam kegiatan di
dunia kerja adalah meliputi sediaan pengetahuan, keterampilan, dan perbekalan
lainnya. Salah satu bentuk pelayanan Bagian Kesra adalah pelayanan keagamaan,
pendidikan, kebudayaan, kepemudaan, olahraga, dan pemberdayaan perempuan,
kesehatan, sosial dan lainnya. Dalam setiap pelayanan smestinya harus selalu
ada Administrasi yang lengkap, guna menunjang kwalitas pelayanan seperti halnya
dalam Administrasi.
5.2. Saran -
saran
Berdasarkan dari pengalaman PRAKERIN selama lebih dari 4 bulan di SETDA
Kab. Tasikmalaya Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal, penulis melihat
secara langsung khususnya dari segi pelayanan kepada masyarakat, penulis merasa
masih ada kekurangan yang harus diperhatikan dan ditingkatkan:
a. Untuk sekolah
§ Penulis mengharapkan agar dalam penyaluran Peserta
Praktek dilakukan oleh pihak sekolah.
§ Kami berharap agar fasilitas pendidikan yang belum ada
untuk dilengkapi.
§ Pelaksanaan magang kami rasa tidak terlalu bermanfaat,
selain mengeluarkan biaya juga penilaian lebih fokus pada PRAKERIN.
§ Peninjauan yang lebih ditingkatkan.
§ Adanya keterkaitan penuh dalam hal informasi antara
sekolah dengan perusahaan.
§ Dalam hal pembuatan laporan seharusnya diberikan dulu
pengarahan bagaimana cara membuat laporan, pengertian dari uraian umum,
pengertian dari uraian teoritas jadi siswa tidak hanya membuat laporan saja
juga ketentuan-ketentuan dalam laporan harus bisa dipahami siswa.
b. Untuk Instansi
§ Tingkat kedisiplinan kerja karena disiplin kerja
merupakan pangkal keberhasilan untuk meraih prestasi.
§ Agar masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan maka
perlu adanya kedekatan yang erat antara pemerintah dan masyarakat maupun sebaliknya.
§ Adanya keterkaitan penuh dalam hal informasi antara
perusahaan dan sekolah.
Allhamdulillah pembuatan
laporan ini dapat selesai, semoga dapat bermanfaat khususna bagi kami umumnya
bagi semua pembaca, amien….
Kepada adik-adik kelas yang
sudah tentu akan melaksanakan PRAKERIN nanti penyusun mengucapkan selamat
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Laporan penyusun semoga adik-adik
kelas mampu dan terampil serta memiliki kemampuan yang maksimal yang dapat diandalkan
untuk memasuki dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
NURIANA
R. 2003 “ Memori Gubernur Jawa Barat ( Bandung ) Pemerintah Propinsi
Jawa Barat “.
YUNI,
dkk 2006 “ Laporan Peraktek Kerja Industri Tasikmalaya Komp”.
SMKN
I 2006 “ Laporan Peraktek Kerja Industri
2005-2006 Tasikmalaya : Giant “.
NURHASANAH,
ENUNG dkk 2005 Laporan Peraktek Kerja Industri 2004-2005 Tasikmalaya :
Giant ”.
………
2003 Administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya : Pemda.
ISROAH,
M. ST, SITI NURJANAH, S.Pd. 2004 Kompetensi Dasar Akuntansi 2 Solo Tiga
Serangkai.
………….
2003 Tata Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bandung : Depag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar